A. Artificial
Intelligence (AI)
1. Sejarah
Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)
Bermula
pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan
bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Warren
McCulloch
dan Walter
Pitts
menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas "
pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf(1).
Pada tahun 9156, diselengarakan meeting
di Dartmouth College, yang dihadiri oleh Marvin Minsky dan john McCarthy dari
Dartmouth, Nathaniel Rochester dari IBM, dan Claude Shannon dari Bell
Laboratories. Pada meeting ini, mereka berhasil menemukan istilah artificial intelligence,
dan mereka menamakan program computer AI yang pertama dengan nama Logic
Theorist(2). Logic theorist adalah produk hasil kerja yang beberapa
tahun sebelumnya telah diterapkan di Carnegie Institute of technology (sekarang
namanya Carnegie Mellon University) yang dibuat oleh herbet Simon dan Alan
Newell(2).
Joseph
Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi
Rogerian. Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan
kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program
Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang
matematika Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang
mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer
mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan
sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam
diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama.
Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk
mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri. (3).
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf
digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali
diterangkan oleh Paul
John Werbos
pada 1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan
demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game
yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang
disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk
pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950
pada pemerintah AS(1).
2. Pengertian
AI
Kecerdasan
Buatan (bahasa
Inggris: Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan
sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap
komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer)
agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan
antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika(1).
Artificial Intelligence sendiri merupakan cabang
dari sains yang berhubungan dengan mesin yang bertugas seperti manusia, yang
mencari solusi bagi masalah yang kompleks. Tentunya dalam menyelesaikan
masalah-masalah kompleks, teknologi AI secara umum meminjam banyak
karakteristik dari intelejensi manusia, dan mengaplikasikan karakteristik
intelejensi ini sebagai algoritma dalam komputer(4).
Menurut A. Simon Kecerdasan buatan (artificial intelligence)
merupakan kawasan penelitian,
aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang
-dalam pandangan manusia
adalah- cerdas(5).
Rich and Knight Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi
tentang bagaimana membuat
komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Sedangkan menurut Encyclopedia
Britannica Kecerdasan Buatan
(AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk
simbol-simbol daripada bilangan, dan
memproses informasi berdasarkan metode
heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan(5).
Kecerdasan buatan (artificial intelligence)
merupakan Komputer yang dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran
logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan(6)
3. Kelemahan
dan kelebihan AI(12)
a. Klaim
AI lemah
·
Mesin bisa dibuat untuk bertindak
seolah-olah ia cerdas
·
Prinsip nilai dari komputer didalam
studi pikiran adalah bahwa ia memberi perlengkapan yang sangat ampuh.
Contoh,
ia memampukan kita untuk merumuskan dan menguji hipotesa dalam cara yang lebih
tepat
b. Klaim
AI kuat
·
Mesin yang bertindak cerdas memiliki
kesadaran pikiran dan nyata
4. Tujuan
dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast(7):
1. Membuat
mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
2. Memahami
apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
3. Membuat
mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)
B. Artificial
Intellegence dan Human Intelegensi (intelligence Manusia)
Kognisi adalah
kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir
tentang seseorang atau sesuatu(10). Cognition:
aktivitas mental penerimaan,
penyimpanan transformasi dan pemanfaatan pengetahuan(11).
Proses
yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan
memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami,
menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi
biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari
kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat,
komunikasi, neurosains, serta kecerdasan
buatan (10).
Artificial Intelligence sendiri merupakan cabang
dari sains yang berhubungan dengan mesin yang bertugas seperti manusia, yang
mencari solusi bagi masalah yang kompleks. Tentunya dalam menyelesaikan
masalah-masalah kompleks, teknologi AI secara umum meminjam banyak
karakteristik dari intelejensi manusia, dan mengaplikasikan karakteristik intelejensi
ini sebagai algoritma dalam komputer(4).
AI
sebagai Mesin Berpikir
Orang
– orang yang fanatik terhadap AI, yang percaya bahwa tidak hanya mesin yang
mesin mampu meniru kognisi manusia secara persis, tetapi juga bahwa proses
intelektual tingkat tinggi hanya mampu ditampilkan oleh sebuah mesin.
Disisi lain terdapat orang – orang yang menganggap AI sebagai konsep
intelektual yang korup dan meyakini bahwa orang yakin terhadap keberadaan mesin
berpikir adalah pemuja yang materialistis. Pikiran manusia adalah murni proses
manusia, yang bahkan disentesis oleh mesin secara terpisah, tidak akan mampu
diduplikasi oleh program – program AI(9).
1. Tes
Turing
Turing
( 1950 ) menyusun sebuah tes yang melibatkan komunikasi antar manusia yang
melontarkan pertanyaan dengan makhluk pengguna bahasa(9).
1) TURING
TEST – Metode Pengujian Kecerdasan
a. Turing
Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
b. Proses
uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Yang
satu adalah seorang manusia dan satunya adalahsebuah mesin yang akan diuji.
c. Penanya
tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai
d. Penanya
diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia
berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut.
e. Jika
penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka
Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.
2) Ruang
Cina
Untuk mengilustrasikan pandangan tentang AI kuat
yang mulai tidak bisa dipertahankan, yaitu dengan menempatkan orang dalam
ruangan yang dibatasi oleh tulisan tulisan cina.
2. Persepsi
dan AI
1) Analisis
Garis
Cara dimana komputer bisa diajarkan untuk mengenali
bentuk geometris adalah melalui analisis fitur lokal sebuah objek yang
menggunakan fakta bahwa bentuk geometris rumit telah diterjemahkan dalam bentuk
yang lebih sederhana. Program ini menggunakan beberapa pola kecil yang secara
sistematis dicocokkan ke setiap objek dalam pencarian pasangan objeknya(9).
2) Pola
Pengenalan
Yaitu pengenalan terhadap obyek-obyek, aktifitas
maupun kejadian tertentu. Termasuk dalam pengenalan pola adalah klasifikasi,
clustering, dan prediksi(8).
Sistem
pengenalan sebuah pola memiliki sebagian besar bagian yang berhubungan dengan
materi visual. Format umum dari perangkat keras yang mampu menghasilkan
persepsi pada sistem ini berupa raster atau matriks dari sel sel fotoelektrik (
yang merespon kekuatan cahaya ). Sel sel fotoelektrik biasanya hanya memiliki
dua bentuk, yaitu hidup atau mati ( putih atau hitam)(9).
3) Pengenalan
atas Objek yang Kompleks
Persepsi atas pola manusia cenderung membentuk fitur
yang disimpan yang telah digabung menjadi prototipe sehingga pola yang
baru/tidak dikenal membutuhkan stimuli yang lebih lama karena hanya ada sedikit
pasangan di antara pola & ingatan(9).
3. Bahasa
dan AI
Bahasa, lebih dari kategori apapun dalam variabel
respon manusia, mampu merefleksikan pikiran, persepsi, ingatan, pemecahan
masalah, kecerdasan dan pembelajaran.
1) Eliza,
Parry, dan NETtalk(9)
a. ELIZA
salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, ELIZA, ditulis
oleh Joseph Weizenbaum (1966).
b. PARRY
Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang pasien, dan
menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid.
Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori
menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan
antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
c. NETtalk
progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron,
sehinnga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah
medis harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini,
NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras.
Perbandingan
Kecerdasan Buatan dengan Kecerdasan Alamiah(7)
a. Keuntungan
Kecerdasan Buatan dibanding kecerdasan alamiah:
·
lebih permanen
·
memberikan kemudahan dalam duplikasi dan
penyebaran
·
relatif lebih murah dari kecerdasan
alamiah
·
Konsisten dan teliti
·
Dapat didokumentasi
·
Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih
cepat dan lebih baik dibanding manusia
b. Keuntungan
Kecerdasan Alamiah dibanding kecerdasan buatan
·
Bersifat lebih kreatif
·
Dapat melakukan proses pembelajaran
secara langsung, sementara AI harus mendapatkan masukan berupa simbol dan
representasirepresentasi
·
Fokus yang luas sebagai referensi untuk
pengambilan keputusan sebaliknya AI menggunakan fokus yang sempit.
·
Komputer dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang obyek, kegiatan (events), proses dan dapat
memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien dari yang dapat
dikerjakan manusia, tetapi disisi lain manusia –dengan menggunakan insting-
dapat melakukan hal yang sulit untuk diprogram pada komputer, yaitu: manusia
dapat mengenali (recognize) hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas
dan menemukan pola yang menjelaskan hubungan tersebut.
C. Artificial Intelligence dengan
sistem Pakar (Expert System)
Subset pokok dari AI adalah expert system. Expert
system adalah program computer yang berfungsi dengan cara yang sama seperti
ahli manusia, yaitu member advis pemakai mengenai cara pemecahan masalah(2).
Sistem yang
bekerja seperti seorang ahli disebut dengan sistem pakar. Kemampuan, keahlian
dan pengetahuan tiap orang berbeda-beda. Komputer dapat diprogram untuk berbuat
seperti orang yang ahli dalam bidang tertentu. Komputer yang demikian dapat
dijadikan seperti konsultan atau tenaga ahli di bidang tertentu yang dapat
menjawab pertanyaan dan memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan. Sistem
demikian disebut Expert System (Sistem Pakar)(9).
sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini,
orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu
informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para
ahli di bidangnya(14).
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang
spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan
pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama
1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan
suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna
suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis
dari masalah tersebut(13).
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang
atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem
perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir
dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan(16).
Sistem pakar (expert systems) adalah sistem yang menyediakan layanan seperti layaknya seorang konsultan manajemen(15)
Salah satu expert system yang pertama adalah(9):
c. MACSYMA,
yang digunakan untuk tugas-tugas matematika.
d. MYCIN,
untuk mendiagnosa penyakit infeksi pada darah.
e. CADUCEUS,
untuk mendeteksi penyakit.
f. PUFF,
untuk mengukur fungsi dari paru-paru.
g. PROSPECTOR,
digunakan perusahaan DEC untuk menggamarkan konfigurasi dari sistem komputer
bagi para langganannya.
h. DENDRAL,
untuk mengidentifikasikan struktur molekul suatu komposisi kimia dan lain
sebagainya.
Daya
Tarik Expert System
Konsep
expert system didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan ahli dapat disalin ke
dalam penyimpanan computer dan dapat digunakan ole yang lain yang ingin
menerapkan pengetahuan tersebut. Pengetahuan expert memungkinkan expert system
untuk dapat melakukan pemecahan masalah dalam porsi yang lebih besar dari pada
yang dapan dilakukan oleh aplikasi computer lain. Empat bagian atau komponen
utamanya yaitu :
1. User
interface memungkinkan pemakai untuk dapat berinteraksi dengan expert system.
2. Knowledge
base menyimpan pengetahuan gabungan yang digunakan untuk memecahkan masalah
tertentu.
3. Inference
engine memberikan kemampuan penalaran yang menginterpretasi isi dari knowledge
base.
4. Development
engine digunakn oleh expert dan analis untuk menciptakan expert sistem.
Persamaan dan Perbedaan antar
System Pakar dengan Kecerdasan Buatan(7)
Persamaannya adalah sama-sama mempunyai tujuan untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam suatu penyelesaian masalah.
perbedaannya: Kalau system pakar mengacu kapada si
perancang itu sendiri sebagai object dalam menyiapkan suatu system guna
mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan Kecerdasan buatan mengacu kepada
jalur atau langkah yang sebagian besar berorientasi kepada Hardware guna
mencapai hasil yang maksimal.
Manfaat
kecerdasan buatan yang diimplementasikan dalam pengembangan sistem pakar adalah(7)
:
- Memberikan
penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
- Masyarakat
awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa
kehadiran langsung seorang pakar.
- Meningkatkan
produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta
hasil solusi kerja.
- Penghematan
waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
- Memungkinkan
penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk
dikombinasikan.
- Pengetahuan
dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
- Demikianlah
ulasan tentang pengertian dan manfaat kecerdasan buatan. Mudah-mudahan
dapat bermanfaat.
Sumber :
2.
Margianti, E, S,. Suryadi, D.(1996). sistem informasi manajemen. Depok.
Gunadarma
3. http://kecerdasan-buatan.blogspot.com/2011/10/konsep-kecerdasan-buatan.html?m=1KONSEP
KECERDASAN BUATAN
4. http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/12-response-paper-ptk-2012/385-artifical-intelligence-sudah-siapkah-anda
7. http://sosial-ranggapratama.blogspot.com/2010/11/kecerdasa-buatan-dengan-sistem-pakar.html
8.
http://taufiq.staff.uii.ac.id/2010/01/30/dari-kecerdasan-buatan-ke-kecerdasan-manusia/
9. http://psikology09b.blogspot.com/2011/06/kecerdasan-buatan.html
13. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar
14. http://muhtarul12.blogspot.com/2010/02/sistem-pakar-dan-kecerdasan-buatan.html