Senin, 08 November 2010

Peristwa Yang Tak Akan Pernah Terlupakan


Kisah ini di mulai disebuah stasiun kereta api di daerah jakarta selatan tepatnya di stasiun pandok ranji aku bertemu dengan seorang wanita berkerudung dengan wajah elok khas daerah banten, namun sanyang saya lupa untuk menanyakan siapa nama dia, menurut saya dia wanita yang sangat manis dan baik yang membuat saya susah melupakan wajahnya di pikiranku.

Peristiwa ini terjadi pada saat aku main dengan teman-teman kedaerah ciputat kebetulan di situ cuma aku yang laki-laki sendirian yang lainnya perempuan semua. kami pergi dari rumah mengunakan kereta api sampai di stasiun pondok ranji, kami pun langsung bergegas turun dari kereta, dan langsung naik mobil angkot untuk pergi ke ciputat kerumah teman saya.

Dirumah teman kami itu, kami semua ngobrol dan becanda gurau, sampai tak terasa waktu sudah sore, kami pun langsung pergi ke stasiun sesampainya di stasiun kami bertumu dengan teman-teman yang dulu satu SMP dan disitu semuanya perempuan, hanya aku laki-lakinya, karena saya merasa tidak enak maka aku pindah tempat duduk untuk menunggu kereta.

Pada saat ku duduk datang dua orang wanita berkerudung kayanya mereka kaka sama adiknya. Setelah duduk lama, salah satu dari wanita berkerudung yang berwajah manis bertanya, “sekarang jam berapa” ujarnya. tidak tunggu lama lagi aku langsung menjawabnya “jam empat”. Berawal dari pertanyaan ini aku sama wanita berwajah manis ini ngobrol dengan sangat akrab. Setelah hampir satu jam kita ngobrol-ngobrol kereta pun datang dengan penumpang yang sangat banyak dan penuh, kami pun masuk dengan berdesak-desakan.

Setelah kami ada didalam kereta yang berdesak-desakan, dia berada didepan ku disitu dia senyum dan melihat kearah ku juga, setelah kereta agak kosong karena ku tidak tega melihat dia membawa tas yang besar akhirnya aku menawarkan diri untuk membawa dan memegangi tasnya. Didalam kereta itu pun kami saling bertanya jawab. karena berdesakan saat itu ada seorang laki-laki yang deket dengan dia yang mau usil akhirnya aku suruh dia untuk pendah tempat di belakang pungung saya. Disinilah aku sarakan dimana dia tidak memandang orang negatif, karena pada saat itu kami baru pertama bertemu namun dia sangat membuka diri. Saat itu dia bilang kalau ini pertama kalinya dia naik kereta sehingga dia merasa takut dan terus memegang tangan ku dan memegang pundak ku untuk menahan dorongan dari para penumpang lain. Dan disitu saya mulai merasa ada rasa yang beda membuat ku merasa nyaman dan serasa bersama orang yang sudah lama dekat.

Namun disaat aku mau bertanya siapa nama dia, kereta sudah sampai distasiun yang ku harus turun maka hanya senyuman dan kalimat “teriam kasih dan semoga kita bertemu lagi” yang terucap dari ku dan dia. Sesudah diluar kereta ku mencoba untuk melihat dia ke dalam, dia kembali senyuman dan wajah yang mempesona dia tunjukan kepada ku.

Sehigga sampai sekarang senyuman dan wajah manisnya masih merekat di hati dan pikiran ku. Namun masih ada satu pertanyaan yang masih membuat saya penasaran yaitu “Siapa Nama mu Nona berkerudung dan berwajah manis????
Semoga suatu saat kita bisa ketemu kembali!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar