Jumat, 28 Mei 2010

hidup adalah perjuangan.....
berjuang demi mimpi.....
berjuang menjadi lebih baik...
berjuang menjadi orang sukses....
hidup tak memiliki mimpi sama dengan mati.....
hidup tak bisa menjadi lebih baik sama dengan selesai....
hidup tak bisa menjadi orang sukses lebih baik sudahi saja....

hidup harus diperjuangkan ......
hidup harus berjuang...
jangan pernah kenal lelah....
jangan sesali hidup terus berjuang kessuksesan akan di capai bila kita tetaP OPTIMIS,....

Minggu, 09 Mei 2010

TOKOH IMAJINATIF YANG MENGGAMBARKAN 4P

TOKOH IMAJINATIF YANG MENGGAMBARKAN 4P

Seseorang yang kreativitas harus bisa mendekatkan kepada 4P yaitu pendekatan pribadi yang kreatif, proses kreatif, produk kreatif, dan pendorong kreatif. Keempat pendekatan tersebut saling berkaitan secara jelas. Dibawah ini akan dibahas tentang tokoh imajinatif yang menggambarkan 4P menurut beberapa tokoh.

  1. Steinberg

Menurut steinberg seseorang yang kreatif yang menggambarkan 4p harus memiliki tiga atribut psikologi yaitu inteligensi, gaya kognisi, dan kepribadian atau motivasi. Secara bersamaan tiga segi pemikiran tersebut membantu memahami apa yang melatar belakangi individu kreatif.

    • Intelegensi adalah sesuatu yang menekan pada kemampuan verbal, pemikiran yang lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan maslah, reprensimental, keterampilan membuat keputusan dan keseimbangandan integrensi intelektual secara umum.
    • Gaya kognisi atau pengaturan diri mental, didapat pada seseorang yang menunjukan kelonggaran dari keterkaitan pada aturan kovensi, suatu pilihaan untuk membuat aturan sendiri dan mengerjakan sesuatu dengan caranya sendiri, kegemaran pada masalah yang tidak terlalu terstruktur, kesukaanmenulis, membuat disain, mencipta (creating), tertarik pada pekerjaan yang menuntut Kreativitas seperti ilmuwan.
    • Dimensi kepribadian/motivasi, meliputi cirri-ciri kreatif : toleransi terhadap kebermaknaan ganda (ambiguity), kelenturan (flexibility), dorongan untuk berprestasi dan mendapat pengakuan(recognition), keuletan dalam menghadapi rintangaan (obstacles), keinginan untuk mengembangkan kinerja yang kreatif, dan pengambilan resiko yang moderat.

Selanjutnya menurut steinberg selain seseorang harus memiliki ketiga atribusi tersebut individu juga harus memilki kemampaun menerapkan keterampilan intelektual dalam konteks kehidupan sehari-hari, karena ide-ide kreatif cenderung ditolak, maka penting sekali orang yang ingin kreativitasnya berdampak, harus menemukan cara mengomunikasikan ide secara efektif dan belajar mempengaruhi orang lain mengenai keunggulan ide-idenya.

  1. Menurut Para ahli lain seperti Torrance dan Dembo (1979); Utami Munandar (2004); Conny Semiawan (1984); Cohen (1976); Siegelman (1973) mengemukakan beberapa ciri orang kreatif antara lain :

· Suka humor, tidak kaku, dan tidak tegang dalam bekerja,

· Suka pada pekerjaan yang menantang,

· Cukup kuat memusatkan perhatian,

· Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif,

· Lebih sensitif terhadap keadaan orang lain,

· Tidak banyak terikat pada kelompoknya,

· Mampu memunculkan ide-ide yang aneh,

· Terbuka terhadap ide / penemuan baru

· Fleksibel / tidak kaku, serta

· Memiliki konsep diri positif.

  1. Amabile.

Amabile menggambarkan seorang ilmuwan yang cerdas telah menggembangkan ilmu pengetahuan yang baru untuk menjelaskan beberapa aspek yang mash membingungkansuatu kelompok ahli-ahli ilmu pengetahuan (scientific community). Pemecahan yang demikian disebut pemecahan yang kreatif, karena menuntut beberapa hal dari seorang kreatif, yang jarang ditemukan dalam pemecahan masalah masalah yang biasa. Salah satu diantaranya adalah kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap situasi yang sulit dijelaskan. Untuk mengatasi situasi yang sangat sulit ini, ia akan mendefinisikan masalah tersebut dan menentukan informasi apa yang harus ia kumpulkan dan melakukan cara-cara pemecahan yang tidak rutin dan tidak konvensional.

  1. mumford dan Gustafson

mereka menggungkapkan seseorang yang kreatif terbuka untuk menerima pengalaman hidup,memiliki minat dalam hidup dan tertarik tertarik untuk mendalami ide-ide yang kompleks, sehingga ia dapat mengembangkan dan menggunakan model mental yang kompleks untuk memecahkan masalah dalam dunia nyata. Walaupun kerja kreatif telah dijadikan pertimbangan, namun model mental yang kompleks belum mencukupi. Karena kreativitas sebagai ide yang abstrak dan tidak dapat diukur harus diterjemahkan menjadi tindakan yang konkret. Dalam proses seorang yang kreatif akan menghadapi banyak tantangan terhadap cara pemecahan yang tidak konvensional yang ia ajukan.untuk menaggulagi masalah ini, seorang yang kreatif tertarik dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya, berani mengambil resiko dan hambatannya yang lain. Selain itu orang yang kreatif harus menunjukan otonomi, kebebasan dan kenyakinan atau kepercayaan pada sediri sendiri yang kuat tentang apa yang sedang ia lakukan, kalau tidak demikian ia akan terbawa tekanan untuk menyamankan dengan kelompoknya.

METODE BELAJAR MENGAJAR KREATIF DI KELAS

Kegiatan belajar mengajar harus menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat berupa kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

  • Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
    1. melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dari berbagai sumber belajar;
    2. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar;
    3. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
    4. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
    5. memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

· Dalam kegiatan elaborasi, guru antara lain:

1. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan, baik secara lisan maupun tertulis, yang dapat dilakukan secara individual maupun kelompok;

2. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik;

3. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerjanya, baik secara individual maupun kelompok;

4. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, atau festival produk yang dihasilkan.

Dalam proses kreativitas, kegiatan eksplorasi dan elaborasi ini identik dengan tahap persiapan, inkubasi, dan iluminasi. Tahap persiapan ialah tahap pengumpulan informasi atau data yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Tahap inkubasi ialah tahap pengendapan dalam alam bawah sadar, pencarian inspirasi. Tahap iluminasi ialah tahap penemuan “….. aha …..” yang bersifat insight, gagasan pemecahan, dan modifikasi untuk melihat kecocokannya.

· Dalam kegiatan konfirmasi, guru antara lain:

1. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber belajar;

2. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;

3. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar;

4. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Dalam proses kreativitas, kegiatan konfirmasi identik dengan tahap verivikasi, yaitu tahap pengetesan pemecahan dan modifikasi untuk melihat kesesuaiannya.

· Dalam kegiatan Penutup, guru antara lain:

1. Melakukan evaluasi formatif terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;

2. Memberikan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;

3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, pengayaan, dan/atau memberikan tugas terstruktur maupun kegiatan mandiri tidak terstruktur kepada para peserta didik. Sebagai contoh kegiatan proses pembelajaran seperti diuraikan di atas, akan dijelaskan proses pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan adenium pada pelajaran biologi.

Jadi metode dalam belajar mengajar harus bervariasi jangan monoton hanya tulis menulis atau hanya diterangkan oleh guru melainkan metode belajar mengajar harus bervariasi karena perserta didik memiliki rasa jenuh bila proses belajar mengajar dilakukan tidak bervariasi, proses belajar bisa mengunakan metode observasi/praktik, persentasi kedepan, Tanya jawab, dan lain sebagainya.

Sumber : Dr. A. M. Heru Basuki,MPsi “ Kreativitas, Keberbakatan intelektual Dan Faktor-Faktor Pendukung Dalam Pengembanyannya. Gunadarma .